Medan (suarsair.com)
Pengembangan Caldera Toba memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh kepala daerah di sekitar kawasan Danau Toba. Dengan potensi alam dan budaya yang luar biasa, Caldera Toba dapat menjadi destinasi wisata yang sangat populer dan mendatangkan keuntungan besar bagi daerah sekitar.
Hal itu dikatakan Tokoh Masyarakat Dr RE Nainggolan MM saat Lokakarya Pra Revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Kamis (22/5/2025) di lantai 9 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), Jalan Balai Kota Medan.
Dijelaskan, China terdapat contoh keberhasilan pengembangan kawasan wisata yang serupa dengan Caldera Toba. Dengan potensi alam dan budaya yang lebih rendah daripada Caldera Toba, kawasan wisata di China dapat menarik 31 juta turis setiap tahunnya.
Untuk itu komitmen kepala daerah sangat penting dalam pengembangan Caldera Toba. Dengan komitmen yang kuat, kepala daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pihak swasta untuk mengembangkan infrastruktur dan fasilitas wisata yang memadai.
Selain itu pengembangan infrastruktur jalan yang memadai sangat penting dalam pengembangan Caldera Toba. Jalan lingkar luar Danau Toba yang panjangnya 360 km perlu dikembangkan dengan berkolaborasi antara kabupaten/kota, provinsi dan pusat.
Sebab Caldera Toba memiliki potensi wisata yang luar biasa, termasuk danau, gunung, udara yang sejuk, dan budaya yang kaya. Dengan pengembangan yang tepat, Caldera Toba dapat menjadi destinasi wisata yang sangat populer dan mendatangkan keuntungan besar bagi daerah sekitar.
Gubernur Sumut Bobby A Nasution diwakili Pjs Kepala Dinas Pariwisata Sumut mengatakan, revalidasi UNESCO akan segera dilakukan sebagai bagian dari mekanisme evaluasi untuk memastikan bahwa pengelolaan Geopark berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip geopark dunia. Asesor dari Jerman dan Tiongkok akan datang pada pertengahan Juli 2025 untuk melakukan evaluasi.
Masyarakat lokal bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam pengelolaan Geopark. Pelaksanaan pelatihan yang berkelanjutan dapat mendorong semangat masyarakat untuk merasa memiliki dan turut menjaga keberlanjutan kawasan.
Kerja sama dan sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting dalam pengembangan Caldera Toba. Dengan kerja sama yang baik, Caldera Toba dapat menjadi destinasi wisata yang populer dan mendatangkan keuntungan besar bagi daerah sekitar.
Ketua Umum DPP Komite Masyarakat Danau Toba (DPP KMDT) St Edison Manurung SH MH mengatakan, diadakannya Lokakarya Pra Revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark, merupakan hal yang sangat baik, khususnya kepada lembaga-lembaga agar dapat mendukung dan mensukseskan dan menindaklanjutinya, pasalnya asesor Unesco rencana akan datang ke Indonesia/Sumut pertengahan Juli 2025.
Disarankanya agar Gubernur Sumut Bobby Nasution amemanggil kepala-kepala daerah untuk menyatukan gerak langkah agar geosite-geosite mau diapakan. Karena tanpa perhatian Gubernur Sumut dan kepala daerah hal itu tidak akan mungkin bisa sukses.
Ketua Umum KMDT meminta Gubernur Sumut memfasilitasi semua bupati se-kawasan Danau Toba, KMDT mendukung Geopark dapat dipercaya melakukan kegiatan kajian sesuai yang diaturkan.
Sementara Ketua DPW KMDT Sumut Prof Dr Binari Manurung MSi mengatakan, sesuai dengan saran Unesco, Geopark Caldera Danau Toba harus memiliki unsur konservasi, edukasi, pemberdayaan masyarakat dan aneka ragam penelitian. Persoalan saat ini katanya, tiga aspek belum terpenuhi seperti harapan UNESCO dan menyarankan agar melengkapi 4 aspek seperti fasilitas, data-data warisan budaya, geologi, jejaring dan publikasi.
Dokumen dokumen itulah yang harus di lengkapi dan dipenuhi, karena UNESCO akan melihat ada perbaikan terhadap Caldera Toba sebagai Taman Bumi yang memenuhi aspek perlindungan konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat dan penelitian melalui 4 rekomendasi tersebut.
Hadir dalam acara itu Prof Dr Robert Sibarani MS, Jadi Pane Spd MM, Dr Azizul Kholis, Direktur Utama BPODT Jimmy Panjaitan dan lainnya. (*)